fak.psikologi_uin@radenfatah.ac.id
081279032017

Eid Mubarok Sebagai Pelaksanaan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kerukunan Hidup

img

Da’iah : Melisa Paulina

Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan Tahun 2016

Hadirin wal hadirat sebangsa dan setanah air

Multatuli mengatakan bahwa alam indonesia laksana untaian jamrud khatulistiwa. Terbentang 13.000 pulau lebih dari Sabang sampai dengan Merauke. Diperindah dengan 350 suku bangsa, adat istiadat, agama, kebudayaan dan kepercayaan. Tidak lain bukankah ini menunjukkan Bhineka Tunggal Ika, keragaman di dalam keseragaman.

Namun sayang seribu kali sayang, dibalik keragaman corak budaya, kebhinekaan adat istiadat, agama, dan suku sempat membangun terjadinya insiden dan kerusuhan. Salah satu penyebabnya adalah semakin menipisnya dan terkikisnya sendi-sendi kerukanan hidup beragama sebagai replikasi dari pengalaman nilai-nilai luhur pancasila. Allah SWT berfirman dalam surah al-Kafirun Ayat 1-6: yang Artinya:" katakanlah: hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamh sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".

Hadirin wal hadirat rohimma kumullah.....

Sebab nuzul ayat ini sebagaimana yang telah di jelaskan oleh Abdur Razzaq dari wahab dan ibnu mundzir yang bersumber dari juraij, bahwa kaum kafir Quraisy berkata kepada Nabi saw: "Sekiranya Engkau tidak keberatan mengikuti kami (menyembah berhala) selama setahun, kami akan mengikuti agamu selama setahun pula". Nabi SAW menjawab: "aku akan menunggu wahyu dari Tuhanku". Maka turunlah al-Kafirun tersebut.

Hadirin, jelas dalam ayat tersebut memberikan gambaran mengenai keyakinan sekaligus kerukunan hidup beragama dan mengembangkan toleransi. Marilah kita tengok bagsa kita. Bangsa kita adalah bangsa yang majemuk dan puralistik. Berbeda-beda agama dan kepercayaan. Hal ini seharusnya dijadikan modal dasar untuk memicu dan memacu diri, berlomba di dalam mempertahankan, membela, mengisi, dan membangun negara di bawah naungan pancasila sebagai WAY OF LIFE BANGSA. Artinya setiap pemeluk agama silahkan maju, berkembang, berlomba dan berpacu. Tapi dalam satu komitmen toleransi jaga kerukunan. Ingaat itu, TAKBIR......( Allahu Akbar).

Hadirin wal hadirot senasib dan seperjuangan rohima kumullah...

Toleransi antar umat beragama ini telah di ajarkan oleh baginda Rasulullah SAW kepada kita. Di dalam peperangan rasul melarang tentara muslim membunuh anak-anak, perempuan dan menghancurkan tempat-tempat ibadah orang lain. Beliau menegaskan: "barang siapa yang menyakiti orang kafir dhimmy ( yang ada berdampingan hidup dengan orang islam) sama saja dengan menyakiti aku" (Al-Hadist).
Dengan demikiam eid mubarok merupakan hari magfiroh hari maaf-maafan, hari pengampunan, hari yang penuh berkah. dengan demikian, marilah kita tingkat rasa toleransi, kita laksanaan nilai- nilai pancasila dalam kerukunan hidup beragama dengan cara saling menghargai dan saling memaafkan satu sama lain.

Thoib ikhtafaihuna kalamy. Apabila terdapat kesalahan itu datangnya dari saya sendiri, kebenaran datangnya dari Allah. Undzur maa qola wala tandzur man qolla, lihatlah apa yang di sampaikan jangan melihat siapa yang menyampaikan. Thaib akhirul kalam, saya tutup dengan doa....

WASSALAMU ALAIKUM WR. WB.

Editorial:
Editor                       : Iredho Fani Reza, MA.Si
Animasi Gambar    : Cherryn Putri Mayasari (Mhs. Fakultas Psikologi Angkatan 2016)

  • Keyowrds :
  • Fakultas Psikologi Universitas Negeri Islam Raden Fatah Palembang