fak.psikologi_uin@radenfatah.ac.id
081279032017

KENAPA HARUS MEMILIH JALAN YANG DI LUAR NALAR ?

img

KENAPA HARUS MEMILIH JALAN YANG DI LUAR NALAR ?

Author : Amalia Putri Chania

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang (Angkatan 2015)

 

Fenomena LGBT masih terus menjadi Perdebatan Publik  mungkin sebagian kita masih  ingat tanggal 17-05-2015 Komunitas LGBT mengadakan demo Di Bundaran HI jakarta, pasalnya kaum  LGBT meminta persamaan Hak dan mereka menuntut agar pihak kepolisian dapat menghukum dan menghentikan aksi kekerasan terhadap komunitas LGBT indonesia,Wah tentunya menjadi trend topic  yang tidak terkira ya waktu itu apalagi di amerika sudah di legalkan pernikahan sesama jenis dan di ikuti beberapa negara lainnya yang juga  melegalkan LGBT untuk  melangsungkan pernikahan . Makin  complicated apalagi negara Adidaya seperti  amerika yang membuat keputusan sedemikian rupa negara lain  pastinya ga mau kalah dong ibarat amerika itu sudah sebagai kiblatnya zaman. Sebelum lebih jauh lagi saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu LGBT . LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Istilah tersebut digunakan pada tahun 1990 untuk menggantikan frasa komunitas gay atau komunitas yang memiliki orientasi seks terhadap sesama jenis khususnya laki-laki. Istilah LGBT sudah mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan seperti di atas . Jika gay adalah sebutan khusus untuk laki-laki yang memiliki orientasi seks terhadap sesama jenis, lesbian adalah sebutan untuk perempuan yang menyukai sesama jenis. Sedangkan biseksual adalah sebutan untuk orang yang bisa tertarik kepada laki-laki atau perempuan. Transgender sendiri adalah istilah yang digunakan untuk orang yang cara berperilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan jenis kelaminnya.(Hallo  sehat).

            Ada apa dengan LGBT ? kasus ini sudah merebak  dan mungkin sebagian masyarakat merasa resah takut tertular ataupun takut menjadi korban atau malah mengucilkan orang-orang yang terkena LGBT , tentunya orang  normal  pasti khawatir. Dalam Pandangan psikologi sosial Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya adalah belajar. Faktor Lingkungan bisa di katakan sebagai  pengalaman dimana di dalam  lingkungan tersebut individu mulai   berinteraksi  di  dalam masyarakat sekitar manusia adalah mahluk sosial dan manusia juga tidak bisa  terlepas dari pengaruh lingkungan  pernah mendengar  lingkungan yang baik  akan membentuk perilaku yang baik lingkungan yang buruk maka akan membentuk perilaku  yang buruk atau mungkin  lebih familiar terhadap hadis ini  “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)Maka seperti  itulah lingkungan akan membentuk kita orang itu akan berkumpul dengan yang homogen yaitu yang biasanya mempunyai kebiasaan , pola fikir  ,  sifat atau persepsi yang sama  itulah hukum pergaulan . yang pada  intinya kita itu masih tetap bisa memilih “akan dengan siapa  saya berteman”

            Dalam  dunia psikologi LGBT ini mempunyai kelainan masalah kejiwaan  dalam  PPDGJ masuk ke dalam sebuah ganguan orientasi seksual ganguan f.66 lesbian dan gay transeksualitas . dan  selanjutnya pada  tahun 1973 Diagnostik statistik psikiatri (DSM) orientasi sekssual bukanlah sebuah penyakit / gangguan jiwa . sejak revisi kedua PPDGJ sudah mengeluarkan  Orientasi  seksual  itu dari kelompok penyakit bahkan di tegaskan di PPDGJ III orientasi seks bukan penyakit sebagian psikolog menyatakan bahwa LGBT itu bukan gangguan kejiwaan tapi aktivitasnya yang salah aktivitas  seks nya yang terganggu. Nahloh makin  bingung yak  ehheheheheh.... don’t worry penjabaran tadi berdasarkan buku panduan nya  anak  anak psikologi heheheh . Analoginya begini seorang pencuri baru keluar dari penjara lalu dia memahami bahwa mencuri  itu tindakan yang salah mendengar ini keluarga dan kerabat senang namun  di lingkungan masyarakat pencuri tetaplah di pandang sebagai  pencuri  yang harus di jauhi dan tidak mendapat perlakuan sama oleh masyarakat.  Nah paham  analoginya ? Sebenarnya apa sih yang kalian Fikirkan tentang kaum  LGBT ? menyeramkan,  menakutkan,menjijikan atau  kita adalah orang yang merasa  Sok  benar sendiri ?wah heheheh kamu  tipe  yang mana  nih enggaklah ya semoga  kaliaan adalah tipe manusia yang baik baik saja , sebagai mahluk sosial dan sebagai seorang manusia yang mempunyai  hati  nurani Waspada boleh tapi  bukan  berarti  kita harus mengisolasi  orang lain, menghakimi kesalahan orang lain. well kita juga pasti pernah melakukan hal yang salah bukan  ? dan  merasa  di  jauhi oleh banyak orang hanya karna kita  salah dan  orang tidak menjelaskan  kesalahan kita bahkan  ketika kita salah semua orang seperti ikut-ikutan memusuhi kita wah pengisolasian seperti ini nih terkadang bisa  membuat  orang lain stress  atu  bahkan bisa depresi karna di perlakukan seperti itu .

            LGBT itu aktivitas  seksual   nya yang salah HAK nya sebagai manusia adalah sama  menginginkan kenyamanan, keadilan , kebahagiaan . Tapi tau nga sih bahaya nya LGBT ini ? Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Dewi Inong Irana, memaparkan secara detail tentang bahaya LGBT ini dari sisi psikologi dan kesehatan. Menurut dia, kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL) atau yang dikenal sebagai LGBT 60 kali lipat lebih mudah tertular HIV-AIDS dan penularan yang paling mudah me lalui duburdata CDC pada 2013 di Amerika Serikat, dari  screening gay (pemeriksaan terhadap kaum gay), yang ber usia 13 tahun ke atas, 81 persen di antaranya telah terinfeksi HIV dan 55 persen di antaranya terdiagnosis AIDS. penularan termudah HIV-AIDS. "Selain HIV-AIDS, ada penyakit lain akibat LGBT yang tak kalah berbahayanya, contohnya, sarkoma kaposi, sebuah penyakit baru yang belum ada penawarnya," kata Sarkoma kaposi adalah kanker yang menyebabkan sebagian kecil jaringan abnormal tumbuh di bawah kulit, di sepanjang mulut, hidung, dan tenggorokan atau di dalam organ tubuh lainnya.Dr. inong sendiri mengakui memiliki seorang pasien mahasiswa yang baru berumur 22 tahun. Mahasiswa itu mengidap sipilis stadium dua. "Ketika saya tanya soal pacar, mahasiswa tersebut mengemu ka kan memiliki empat pacar, yaitu satu wa nita dan tiga pria. Mahasiswa itu bilang bahwa yang perempuan tidak saya apaapakan karena berbahaya, bisa hamil. Nah tu  bahaya kan ya ternyata

            Di  indonesia  sendiri Perdebatan sengit untuk Hal HAK pelegalan kaum LGBT ini tidak di legalkan karna tidak sesuai norma dan agama  yang di anut di masyarakat . jika kalian tarik benang merahnya saya  juga tidak menyetujui adanya LGBT namun apalah daya dan bagaimana mau di kata hihiiii... mereka itu ibaratnya sedang salah arah perlu sedikit di benah  bukan  kita  membuat itu  menjadi bentuk suatu masalah. Jawaban untuk permasalahan seperti  itu  sebenarnya adalah AGAMA,  di dalam agama  sudah  di  pandu sedemikian rupa dan semua agama  mengajarkan kepada kebaikan  . Satu pertanyaan saya ketika  orang lain salah, apakah kita benar ? Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat jika melihat orang lain salah arah kenapa kita tidak  belajar untuk   saling mengingatkan  ?

            Pun pada orang yang sedang terkena LGBT sudahkah kalian mengenal fitrah ?  Jika kalian bilang hidup  adalah pilihan itu benar tetapi jika bisa memilih ke jalan yang benar kenapa harus memilih jalan yang di luar nalar ?

Akhir kata gue

Cuma  mau membuka  pandangan  hihiii semoga bermanfaat. 

 

 

 

  • Keyowrds :
  • Fakultas Psikologi Universitas Negeri Islam Raden Fatah Palembang